Bogor – Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto meminta seluruh kader untuk memaksimalkan momentum Ramadhan 1444 Hijriah dengan turun dan mendekat ke masyarakat. Airlangga menuturkan, momentum Ramadhan bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan ibadah sekaligus konsolidasi kader di masyarakat.
“Golkar se-Indonesia lagi solid-solidnya, manfaatkan momentum ramadan dengan turun ke masyarakat. Selain meningkatkan taqwa kepada Allah, juga upaya kita melakukan konsolidasi Golkar di Jabar khususnya di Bogor,” kata Airlangga saat Safari Ramadhan 1444 Hijriah di IPC Corporate University, Bogor, pada Jumat (7/4/2023).
Airlangga menegaskan, Golkar adalah partai tengah yang seimbang antara kegiatan pemerintahan, kemasyarakatan, dan keagamaan. Ia mengaku sebagai partai wasathiyah, partai berlambang pohon beringin berjuang dengan mengedepankan kekaryaan.
Ketum Golkar mengakui, wilayah Jawa Barat menjadi tolak ukur kemenangan untuk skala nasional di pemilu. Ia memerintahkan, seluruh kader, khususnya di wilayah Jabar agar lebih militan untuk menjemput kemenangan Partai Golkar.
“Kemenangan Partai Golkar di Indonesia itu ditentukan oleh kemenangan partai Golkar di Jabar, dan Jabar bisa menang jika Golkar di Kota dan Kabupaten Bogor menang,” ujarnya.
Menurut Airlangga, Pemilu 2024 menjadi momentum terbaik untuk partai dengan warna identik kuning ini. Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengatakan, angka empat menjadi tanda alam untuk kemenangan Partai Golkar.
Sebab, selain memiliki nomor urut partai 4, tahun penyelenggaraan pemilu juga berakhiran angka 4. Ditambah lagi, Ramadhan tahun ini juga dominan angka 4 karena tahun ini merupakan tahun 1444 Hijriah.
Bahkan, kata Airlangga, kemenangan Golkar terakhir kali juga direbut saat pemilu di tahun 2004. “Ini bukan kebetulan ya kalau angkanya 1444 Hijriah itu angka empatnya banyak. Pemilu kita juga tahun 2004 ujungnya empat juga. Oleh karena itu saya ingat, Partai Golkar itu selalu menang Pemilu jika angka tahun dibelakangnya empat, misalnya pada tahun 2004,” kata Airlangga.
Airlangga mengatakan, pada Pemilu 2004, Golkar menjadi nomor satu di Kabupaten Bogor. Saat itu, Golkar juga nomor satu di Jawa Barat, bahkan nomor satu di Indonesia.
“Ya pada waktu itu nomor 4 di Kabupaten Sukabumi. Digeser jadi nomor 3 di Kabupaten Bogor. Hanya satu bulan menjelang pemilu. Waktu itu, itu karena sistem tertutup partai bisa mindahin, alhamdulilah saat itu Sukabumi tiga kursi dan Kabupaten Bogor juga tiga kursi,” kata Airlangga.
Namun, Ketum Golkar menegaskan, saat ini partainya tetap berjuang agar pemilu tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Ia meminta seluruh kader agar tetap fair dan mengedepankan simpati untuk merebut hati pemilih di wilayah Jabar.
Ia juga menyemangati seluruh kader di Jabar, khususnya Bogor untuk merebut kemenangan. Sebab, tahun 2024, sudah waktunya Golkar kembali menjadi pemenang pemilu.
Airlangga mengingatkan, masih ada waktu 314 hari lagi sebelum Pemilu 2024 digelar. Ia meminta seluruh kader untuk menggunakan seluruh kakuatan agar bisa memenangkan pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Dalam tiga kali pemilu terakhir Partai Golkar selalu nomor dua terus, maka sekarang sudah ‘wayahna’, sudah waktunya, sudah ‘kuduna’ (seharusnya), Partai Golkar pada Pemilu 2024 menjadi nomor satu kembali. Kita harus menang,” tegas Airlangga.
Sumber berita : golkarindonesia.com