Partai Golkar optimis meraup suara besar pada Pemilu 2024. Partai dibawah komando Airlangga Hartarto memikat pilihan politik tokoh berpengaruh di Jawa Barat dan Jawa Timur jelang momen politik pemilihan umum.
Iya, Partai telah mengkonfirmasi bergabungnya Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil menjadi bagian dari Partai pada Kamis 19 Januari 2023 kemarin. Airlangga Hartarto sebagai ketua umum pun memandatkan jabatan di struktural utama Partai sebagai wakil ketua umum di penggalangan pemilih dan Co-Chair Bappilu.
Sebelumnya, mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau dikenal dengan Pakde Karwo pada November 2022 telah terlebih dahulu bergabung dengan Partai Golkar. Bergabungnya mantan orang nomor satu di Jawa Timur itu berdasar (SK) nomor SKEP-492/DPP/Golkar/XI/2022 ter tanggal 22 November 2022. Pakde Karwo masuk sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar bersama 10 wakil ketua lainnya. Dewan Pakar Golkar sendiri dipimpin oleh Agung Laksono.
Ketua DPD Partai Golkar Jombang, Andik Basuki Rahmat mengaku optimis partainya bakal mendulang suara besar pada Pemilu 2024. Hal ini dilatar belakangi masuknya Kang Emil dan Pakde Karwo.
“Keduanya punya pendukung, punya pengikut, punya orang tetap, saya yakin dengan gabungnya Kang Emil dan Pakde Karwo, suara Golkar di Jabar dan Jatim Pasti meningkat,” ungkap Andik sekaligus Ketua Komisi A DPRD Jombang, Sabtu (21/1/2023).
Selain itu, keuntungan secara khusus bagi Partai dapat menaikkan elektabilitas Ketua DPP Golkar sekaligus Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
“Besar harapan Ketua Umum Airlangga Hartarto bisa masuk bursa Capres di 2024,” terangnya.
Senada dengan Ace, Waketum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng menyatakan bahwa Partai Golkar sangat bergembira lantaran Kang Emil bergabung menjadi bagian keluarga besar mereka.
”Partai Golkar sangat bergembira karena ada seorang tokoh di Jawa Barat yang pemilihnya besar, bergabung ke (Partai) Golkar,” ungkap Mekeng.
Dia yakin kehadiran pejabat yang tidak jarang dipanggil RK itu memberi efek positif untuk partainya.
Terlebih, Mekeng menyatakan bahwa RK merupakan salah seorang figur yang memegang kuat dua asas. Pertama tau diri. Kedua rasional.
”Jadi, keputusan dia masuk (Partai) Golkar bukan ujug-ujug,” ucap dia.
Sebelum memutuskan bergabung dengan Partai Golkar, RK sudah melalui proses yang panjang.
”Dan pada akhirnya, mungkin setelah dia berkontemplasi, berdiskusi dengan para tokoh, akhirnya dia putuskan masuk Partai Golkar. Ya kita senang,” bebernya.