Golkarjombang.com – Istilah tak kenal maka tak sayang, lazim berlaku umum dikalangan masayarakat. Seorang sosok dengan capaian karir tidak lepas dari sebuah proses yang menyertai. Untuk itu, penulis ingin mengenalkan sosok politikus Golkar Jombang Andik Basuki Rahmat (ABR) dengan seluk beluk perjalanan karir nya.
Andik Basuki Rahmat atau akrab dikenal dengan ABR kini menduduki kursi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Jombang. Tidak hanya itu, ABR juga menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD Jombang.
ABR terpilih menjadi anggota DPRD Jombang sebanyak dua kali periode. Periode pertama tahun 2014 – 2019 dan periode kedua tahun 2019 – 2024.
Pria kelahiran 30 November 1961 mengawali jenjang pendidikan di SDN Godong lulus pada tahun 1974, melanjutkan ke SMP Muhamadiyah Jombang 1977.
“Karena dulu saya nakal. Disuruh orang tua mondok di Gontor keluar tahun 1984,” ujarnya.
Karena ijazah di Pondok Gontor tidak diakui pemerintah, maka dia harus mencari ijazah SMA atau yang sederajat. Karena berbagai hal, akhirnya masuk langsung kelas 3 di MAN 4 Denanyar lulus 1984.
Anak ke-9 dari 12 bersaudara pasangan Djami’in dan Siti Khoiriyah ini melanjutkan kuliah di IAIN Malang dengan jurusan Pendidikan Bahasa Arab lulus 1989.
“Kakak-kakak saya kuliahnya di Malang, saya juga ke Malang,” katanya.
Di Malang itulah ABR menemukan jodoh dan menikah dengan Dwi Marwati. Hasil pernikahannya 1988 itu ia dikaruniai dua anak, Rahmat Agung Saputra dan Diki Dwi Kurniawan.
“Saya mempunyai usaha sendiri juga waktu kuliah, usaha kali pertama yang dirintisnya adalah percetakan,” bebernya.
Bukan tanpa alasan, usaha percetakan dilakukan untuk membantu meringankan beban orang tua. Usaha bertambah besar dan memiliki keuntungan, hal itulah yang melancarkan restu orang tua.
Pada 1993, atas permintaan warga turut mencalonkan diri menjadi Kepala Desa (Kades). Walhasil, pada tahun tersebut ABR terpilih menjadi Kades Godong, Kecamatan Gudo.
“Alhamdullilah masyarakat percaya saya sebagai kepala desa dan sekaligus dilantik sebagai komisaris desa Partai Golkar. Itu juga awal masuk dunia politik,” katanya.
Setelah terbukti pembangunan di Desa Godong berkembang, dia kembali ditunjuk menjadi kepala desa. Namun, karena ada peraturan kepala desa yang menjabat 8 tahun tidak diperbolehkan mencalonkan.
Untuk itu, istri ABR mencalonkan diri menjadi Kades sampai akhirnya terpilih dan menjabat dari 2002 sampai 2007. Usai itu, ganti ABR maju mencalonkan diri menjadi Kades dan terpilih untuk memimpin Desa Godong dari 2007 sampai 2012.
Optimisme dan kepercayaan dari masyarakat menjadi modal ABR untuk terjun ke panggung politik lebih tinggi. Pada tahun 2014, memutuskan terjun bersaing pada Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif dapil IV.
“Alhamdulillah terpilih, dipercaya menjadi ketua Fraksi Golkar DPRD Jombang,” tambahnya.
Karir politik pun berlanjut. Pengalaman 5 tahun menjadi anggota DPRD dari 2014 – 2019 dilanjutkan dengan mengikuti ajang Pemilihan Legislatif tahun 2019.
“Bersyukur terpilih kembali, bahkan saat ini menjabat sebagai ketua Komisi A,” ujar dia.
Setelah ABR terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Jombang, otomatis jabatan Ketua Fraksi digantikan oleh anggota lain. Di tengah kesibukannya sebagai anggota dewan, ABR selalu menyempatkan berkumpul dengan keluarga. Terlebih lagi pada hari libur.
“Anak saya juga di DPRD, ibunya menjabat kepala desa dan anak kedua menapaki karir usai kuliah. Sehingga waktu berkumpul itu sangat penting,” ABR memungkasi.
Sumber : radarjombang