Jombang – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jombang daftarkan berkas pengajuan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dikawal tokoh pewayangan Rama Sinta, Minggu (14/5/2023).
Tidak hanya sosok Rama Sinta, pendaftaran ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jombang diawali dengan doa bersama sembari tumpengan. Bahkan dalam perjalanan menuju kantor KPU, ratusan kader Golkar Jombang iring – iringan mengendarai sepeda motor di iringi atraksi jaranan di sejumlah titik kota Jombang.
Menurut Ketua DPD Partai Golkar Jombang, Andik Basuki Rahmat pengajuan berkas sengaja menyertakan seremonial tarian tokoh pewayangan Rama Sinta. Ada makna penting pada sosok Rama Sinta.
“Menggambarkan cinta abadi. Kita betul-betul cinta partai Golkar ini sampai mati, kita cinta NKRI sampai mati,” kata politikus yang akrab disapa mas Andik kepada wartawan, minggu (14/5/2023).
Selain itu bermakna jika keberadaan partai Golkar tidak mudah diusik, atau di iming – iming dengan pilihan-pilihan penggoda.
“Kita sekali Golkar tetap Golkar. Melambangkan itu, Golkar pasti adil,” ungkap Ketua Komisi A DPRD Jombang itu.
Golkar Jombang sendiri memiliki taget untuk menang pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti. Untuk mewujudkan kemenangan maka suara kursi partai harus melebihi suara kursi Partai pemenang Pemilu 2019.
“Standart nya berapa lihat lawan kita. Jika yang menang saat ini 10 kursi berarti kita harus diatasnya,” terangnya.
Untuk mendukung kemenangan tersebut Golkar Jombang sudah menyiapkan kader-kader terbaik. Memenuhi kuota keterwakilan perempuan lebih dari 30 persen, termasuk menyiapkan kader muda untuk maju sebagai Bacaleg.
“Kuota perempuan terpenuhi, bahkan lebih dari 30 persen. Untuk kuota milenial itu kan 30 – 40 tahun ke bawah, kurang lebih mencapai 50 persen. Bakal calon termuda usia 22 tahun,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Jombang Athoillah menyambut baik kedatangan partai Golkar untuk mendaftarkan berkas pencalonan Bacaleg. Pihaknya masih terus menerima berkas khusunya, setelah itu akan melakukan pemeriksaan berkas itu lengkap atau tidak.
“Berkas yang diserahkan secara fisik, dan berkas yang kami Terima secara digital melalui sistem informasi pencalonan atau silon dilakukan pemeriksaan,” ungkap Athoillah.