Keberkahan tersendiri telah melahirkan Hafidz maupun Hafidzoh atau penghafal Mushaf Al Quran. Hal itu dirasakan tokoh masyarakat Jombang Maulana Syahiduzzaman.
Menurutnya, wisuda untuk penghafal Al Quran terobosan untuk mempertahankan tradisi umat muslim di Indonesia. Sumbangan 34 santri penghafal Al Quran dari Pondok Pesantren Al Itiqon Kecamatan Jogoroto, Jombang pada tahun 2023 keberkahan tersendiri bagi umat muslim.
“Alhamdulillah terus lahir generasi penghafal Al Quran di Jombang,” ungkap Maulana Syahiduzzaman kepada redaksi golkarjombang, Jumat (3/3/2023).
Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan untuk memberi kesempatan generasi muda mencintai Al Quran. Kepedulian para ulama dan tokoh masyarakat akan memberi ruang bagi Ponpes terus menerima santri penghafal Mushaf Al Quran.
“Mohon doa semoga acaranya lancar, berkah, Ponpes Al Itqon semakin dikenal dan semakin bermnfaat untuk umat,” jelas Haji Maman yang sekaligus Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan DPD Partai Golkar Jombang itu.
Rasa syukur terucap bagi warga muslim di Indonesia. Ditengah gencar transformasi kultural yang ikut arus globalisasi, justru sebuah pondok pesantren sederhana di Kabupaten Jombang Jawa Timur akan melangsungkan prosesi wisuda untuk puluhan santri penghafal kitab suci Al-Qur’an pada tanggal 5 Maret 2023 nanti.
“Ada 34 wisuda hafalan 30 juz dan 50 wisuda Binnadhar, wisuda persiapan menghafal Al Qur’an,” ungkap Zainal Arifin pengasuh Pondok Pesantren Al Itqon Kecamatan Jogoroto, Jombang, Rabu (1/3/2023).
Bagi Zainal acara wisuda adalah rasa syukur kepala Allah SWT. Bagian dari pertanggung jawaban moral dan bukti pesantren bisa mendidik membaca, menulis dan menghafal mushaf Al Quran.
“Yang menghafal bervariatif waktunya, ada yang satu tahun, ada juga 3 tahun. Calon wisuda tidak hanya sekedar menghafal, tapi juga di uji kopetensinya lewat tasmi,” terang Zainal sekaligus pendiri Ponpes penghafal kitab suci umat muslim itu.