Aksi Onar Oknum Perguruan Silat sempat membuat resah masyarakat. Aksi para oknum yang berlabel pendekar tersebut cenderung mengarah pada tindakan kriminalitas. Tak ayal sejumlah peristiwa onar oknum perguruan silat berakhir para penegakan oleh aparat kepolisian.
Akhir tahun (25/9/2022), Oknum kelompok perguruan silat (pendekar) dalam kondisi pengaruh miras (minuman keras) membuat onar dan menyerang warga di Desa Kauman, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur diringkus polisi.
Ada sebanyak delapan orang yang ditangkap Satreskrim Polres Jombang. Dari jumlah itu, satu orang ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan tujuh orang lainnya dilakukan wajib lapor.
“Kami tetapkan 1 orang menjadi tersangka dan kami lakukan penahanan, sementara 7 orang lainnya kami laksanakan wajib lapor,” kata Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Giadi Nugraha, Rabu (28/9/2022).
Awal tahun 2023, Polisi meringkus tujuh pesilat di Kabupaten Jombang, karena membikin onar di sekitar Stadion Merdeka Jalan Gus Dur. Para pesilat tersebut diringkus polisi pada Rabu dini hari (4/1/2023) lalu
Sebelum berulah, para pesilat itu melakukan konvoi pada Selasa malam. Kemudian mereka menghajar pengguna jalan hingga tersungkur. Usai menghajar korbannya, konvoi sekitar 10 sepeda motor itu kembali keliling kota. Dalam aksinya, para pelaku membawa senjata tajam (sajam) dan ruyung.
Video penganiayaan oleh oknum kelompok pesilat itu sempat viral di media sosial. Dari situ, polisi kemudian melakukan penelesuran dan berhasil mengidentifikasi keberadaan para pelaku.
“Nah, hari ini sebanyak tujuh orang kita tangkap. Lima orang dari Jombang, dua orang dari Trowulan, Mojokerto. Kita ungkap peran masing-masing dalam peristiwa tersebut,” ujar Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha, Rabu (4/1/2023).
Terbaru, Polres Jombang mengamankan 13 orang oknum perguruan silat, 5 orang ditetapkan sebagai tersangka. Kesemua pelaku dugaan penganiayaan dan perusakan terjadi di area hukum Polsek Perak, Jombang, Senin (9/1/2023)
Melihat fenomena aksi anarkhir oknum Perguruan Silat, Wakil Ketua DPRD Jombang Arif Sutikno mengatakan cukup prihatin dengan kejadian aksi anarkhis oknum Perguruan Silat tersebut. Apalagi, para oknum pelaku rerata berusia muda.
“Yang terjadi dilapangan, adalah adik-adik atau anak berusia muda tentunya perlu pembinaan dan bimbinhan,” ungkap Arif sapaan wakil rakyat dari Partai Golkar kepada wartawan, Senin (9/1/2023).
Sebagai wakil rakyat, arif mendorong pemerintah kabupaten Jombang untuk lebih memaksimalkan pembinaan kepada generasi muda dengan berbagai cara.
“Bisa memfasilitasi kegiatan kompetisi berjenjang dari tingkat desa sampai kabupaten dengan tetap melibatkan Babinkamtibmas,” terangnya.
Sebenarnya upaya pencegahan dengan beragam kegiatan kepemudaan lebih punya potensi. Penindakan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum hanya sebatas memberikan efek jera.
“Kami berharap pemkab dan dewan kedepan bisa merumuskan beragam sarana penunjang ekspresi anak muda,” pungkasnya.